Coppelia Ballet Performance

Ini cerita waktu Dija pentas balet di surabaya...

latihannya udah berbulan bulan

pentasnya juga sudah berbulan bulan yang lalu

tapi baru bisa postingnya sekarang

hehehehhehe.....

Setelah latihan serius selama 2 bulan lebih

Dija dan teman teman akhirnya pentas balet di surabaya

sebuah acara amal

banyak sekali grup grup balet dari berbagai cabang Belle School

yang terjauh ya kami, dari Jombang.

Kebetulan Dija dan kawan kawan dapat peran jadi reindeer

rusa rusa yang lucu dan cantik

acara dimulai pukul 19:00

Kami sudah siap di lokasi jam 15:00

Dija dan kawan kawan masuk backstage jam 15:30

Ibu  dan keluarga dari Jombang gak bisa temenin Dija

selain pengisi acara, gak boleh masuk gedung

ternyata di dalam gedung sangat menyenangkan

mentornya reindeer udah nyiapin macam macam permainan

jadi Dija dan kawan kawan gak merasa bosan dan lelah nungguin jadwal tampil

Ketika acara sudah dimulai, 

Dija di belakang panggung

berbaris dengan rapi menunggu musiknya reindeer dimulai

Dija sempat mengintip

cari cari ibu duduk dimana yaa?

ternyata penontonya banyaaaaakk , tempat duduknya penuh !!!

Bingung cariin ibu duduk dimana

Meski begitu, Alhamdulillah Dija dan kawan kawan bisa fokus menarinya

serius dan rapi

saking seriusnya, Dija sampai lupa senyum

hiihihih...hihihihihihii

habis takut gerakannya salah

Waktu bikin formasi, Dija posisi paling depan

Alhamdulillah lancar semuanya...

Keluarga dari Jombang datang

keluarga dari Pasuruan juga gak mau kalah dong

Ayah dan kakak-kakak ngebut berangkatnya

hampir aja telat

Waktu tarian reindeernya sudah selesai, 

penonton tepuk tangan meriah sekali

Tante Elsa pasti tepuk tangannya paling keras !!!

Dija dan grup reindeer tampilnya di pembuka acara

setelah selesai tampil, kami main main di backstage

berkenalan sama kakak kakak balerina yang cantik cantik

juga ngeliatin banyak orang sibuk disana

Acara selesai pukul 22:30

kami tampil lagi saat penutupan bersama seluruh pengisi acara

kemudian Tante Elsa-Tante Nona datang ke panggung kasih Dija bunga

hihihihi... aku senang sekali !!!

Tante Nona langsung ajak Dija antri foto bersama Aoi Kishimoto

Penari balet terkenaldari jepang yang jadi pemeran utama pria

banyaaak balerina kecil dan besar yang antri foto

waktu tiba giliranku

eeeh... om Aoi Kishimoto angkat Dija tinggi tinggi

orang orang di situ langsung teriak "Waaaaaaahhh"

kayaknya mereka iri ya

karena cuma aku yang digendong om Aoi

hehehehhee

Tante Elsa langsung foto foto Dija waktu diangkat om Aoi Kishimoto

ternyata orang orang juga fotoin Dija

langsung deh Dija pose tangan diangkat ke atas

orang-orang langsung tepuk tangan semua

hihihiihihihii...

Om Aoi juga senang sekali kayaknya

terima kasih om Aoi Kishimoto 

Catatan Tante Elsa :

* Ini pertama kalinya Dija berkesempatan tampil di sebuah acara dengan skala yang besar. Gedung pertunjukan yang megah (untuk ukuran surabaya yaa...), penonton yang membludak, dan pengisi acara yang sangat banyak pula. Belle Ballet School punya banyak cabang, dan semua muridnya ikutan tampil di acara amal ini. Dija jadi bisa bertemu dengan begitu banyak balerina lain, balerina kecil maupun balerina profesional, yang memakai kostum berbagai bentuk dan wrna.Tampak sekali kekaguman Dija begitu melihat banyaknya balerina dengan kostum cantik berwarna warni di sekitarnya. Apalagi saat berjumpa dengan balerina profesional yang cantik-tinggi, memakai point-shoes. Dija kelihatan mupeng banget deh....

Di hari yang sama, sebenarnya Dija dijadwalkan tampil di acara perpisahan sekolahnya. Dija dan teman temannya akan menampilkan semacam drama singkat, dimana Dija mendapatkan peran sebagai ratu. Dija sangat senang dan bangga akan perannya, tapi sayangnya jadwalnya bentrok, sehingga harus milih salah satu. Aku putuskan memilih untuk pentas balet di surabaya dengan berbagai macam pertimbangan. Dan alhamdulillah sepertinya ini pilihan yang tepat.

* Acara dimulai jam 7 malam, tapi sebelum jam 3 sore kami sudah tiba di lokasi. Dan dija langsung dibawa mentornya masuk ke gedung. Kami berpisah di luar. Sempat khawatir tak terkira juga sih, gimana keadaannya di dalam, karena menunggu waktu tampilnya kan masih lama sekali. Khawatir anak anak masuk angin, mengingat suhu di dalam gedung dingin sekali, khawatir kalo lapar-haus, gimana kalo pipis dan lain sebagainya, gimana anak anak di dalam... kami sebagai keluarga / pengantar cuma bisa berharap harap cemas bin galau , karena sama sekali gak bisa lihat kondisi anak anak di dalam. 

Begitu acara selesai jam 11 malam, ternyata Dija dan kawan kawannya sama sekali gak ada yang rewel, mereka masih bersemangat, meskipun lelah dan ngantuk, tapi excited banget. Ternyata setelah kuinterograsi, Dija bilang kalo di dalam itu menyenangkan sekali. 

Jadi sistemnya adalah, setiap grup (satu grup satu tarian) ada satu mentor yang bertanggung jawab. Mentornya ini sudah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk cara menghibur dan membuat anak anak tetap sibuk. Caranya adlah mereka diajak bikin sebuah permainan, diajak menggambar juga diajarin membuat sesuatu. Karena kegiatan kegiatan seperti itulah anak anak jadi antusias sekali, sama sekali gak bosen, lupa sama capeknya, juga jadi sibuk sendiri, gak ganggu ganggu grup yang lain. Meskipun Dija sempat cerita kalo diajak kenalan sama kakak kakak balerina cantik yang sudah dewasa. Dija terpukau sekali dengan para balerina profesional itu, baginya mereka adalah sosok princess di dunia nyata.

* Acara amal ini mengambil kisah Coppelia, pemeran utamanya adalah 3 penari balet profesional dari Jepang, dan seorang lagi dari Belle Ballet School Surabaya. Sementara penari pendukungnya tak terhitung deh banyaknya, dan mereka semua menari dengan indahnya. 

Dija termasuk dalam grup Reindeer, yang tampil di awal sebagai pembuka, bersama grup grup Pre-Primary Class yang lain. Pembukaannya itu pake kisah Frozen yang baru saja ngehitz, jadi ada grup yang menari sebagai Putri Elsa, Queen Elsa, Putri Anna, Olaf dan kebetulan Dija dkk ini kebagian peran sebagai Reindeer, rusa rusa yang lucu dan cantik.

Waktu menunggu giliran reindeer,. aku rasanya udah demam panggung gak karuan (padahal cuma penonton ya???), gugup luar biasa. Kepikiran banget, bisa gak ya anak anak ini tampil bagus dan lancar? Duh cemasnya tingkat akut deh...

Tapi begitu mereka tampil dengan ceria, fokus dan serius, semuanya lancar, rasanya lega banget. Alhamdulillah alhamdulillah.... yang ada malah perasaan terharu yang mendalam lihat Dija bisa tampil di sana. Jangan ditanya, gimana aku bertepuk tangan.... tentu saja tepuk tanganku paling keras dibanding penonton yang lain, eehhehehe... kalo saja bisa tepuk kaki, pasti aku juga tepuk pake kaki tuh saking senangnya...

* Di penghujung acara, ada beberapa balerina yang menjual bunga, penonton boleh membeli dan langsung memberikannya kepada balerina yang sudah tampil di panggung. Aku beli dua tangkai untuk Dija. Aaah seandainya aku tau sebelumnya (kenapa gak kepikiran yaa?) aku pasti sudah beli sebuket bunga besar untuk Dija. 

Aku langsung ajak Nona (adikku) untuk mencari Dija, meberinya bunga. Kami naik ke panggung yang sudah crowded, penuh oleh pengisi acara dan dan keluarganya yang hendak memberikan selamat. begitu menemukan Dija, aku peluk Dija erat erat karena aku terharu banget, dan pertanyaan yang keluar dari mulut Dija pertama kali adalah  "Ibu tadi lihat aku menari??"  katanya dengan sangat bangga. Hehehhee... tampaknya Dija tak bisa menemukanku di kursi penonton. 

Tentu saja aku melihat Nak, aku tak berkedip sekalipun!!!

* Nona kemudian menarik Dija untuk antri berfoto bersama Aoi Kishimoto, si pemeran pangeran. Sementara aku bersiap siap dengan kamera. Begitu giliran Dija, Aoi Kishimoto langsung angkat Dija tinggi tinggi, semua orang yang melihat adegan itu berteriak, entah karena senang atau merasa iri dengan Dija, hehehehe ... karena dari sekian banyak balerina yang berfoto sebelum dan setelah Dija, tak seorangpun yang digendong Aoi Kishimoto seperti Dija.

* Ayahnya Dija yang dapat juga tampaknya terharu, meskipun hampir saja telat menyaksikan, tapi alhamdulillah keluarga dari pasuruan bisa masuk gedung tepat waktu, begitu mereka duduk, Dija dan kawan kawan langsung tampil. Jadi telat 5 menit lagi, udah gak bisa menyaksikan Dija tampil. Pfiuuh...

Dija kaget melihat Ayah dan kakak kakaknya ikut datang, begitu bertemu ayahnya, Dija langsung  cerita panjang lebar dengan bangga tentang pengalamannya yang baru saja terjadi. Hingga kami pulang, menuju mobil, Dija tak henti hentinya bercerita. Malam itu, tak langsung pulang ke rumah, kami mencari tempat untuk makan malam bersama tepat di saat benar benar tengah malam. Meskipun lelah dan mengantuk, rombongan dari jombang dan pasuruan malam itu bisa makan dengan gembira dan penuh rasa bangga. semoga ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan buat Dija.

* tentang hasil foto yang kurang maksimal, Ibu minta maaf ya nak... karena ternyata tempat dudukku dan panggung punya jarak yang lumayan jauh, jadi meskipun kamera udah di zoom, tetap aja hasilnya kurang jelas, lensanya kurang memadai. Semoga suatu saat nanti kalo Dija tampil lagi, Ibu bisa ambil foto fotonya yang lebih bagus, aaaamiiiinn...

* Oh ya, gak lama setelah itu, Dija berkali kali nanya, kapan pentas balet di surabaya lagi, rupanya dia sudah ketagihan, hehehehee

.