Percobaan Musik Gelas

Ketika lama gak sekolah karena sakit cacar air

Dija belajar di rumah selama 10 hari lebih

bosen juga belajar sendirian 

gak ketemu teman teman

agar tidak bosen

Ibu ajak Dija melakukan percobaan musik gelas

seperti yang ada di buku Tema 5

Dija siapin 4 gelas

lalu diisi air

ada yang sedikit, sedang, hampir penuh dan penuh

lalu gelasnya dipukul pukul menggunakan sendok

ternyata suaranya berbeda loooh

aneh bin ajaib ya

hayooo, gelas mana yang suaranya lebih nyaring??

Yup!  benar !!!

yang paling nyaring bunyinya adalah gelas yang paling sedikit isinya.

ada yang tahu kenapa??

kata ibu, itu karena tong kosong nyaring bunyinya

heehehehe......

Catatan Tante Elsa :
** kami benar benar dilanda kebosanan saat Dija harus stay di rumah selama hampir 2 minggu. Awalnya Dija tertular kakaknya kena cacar air. Kakaknya tertular temannya di sekolah. Meskipun sudah dilarang dekat-dekat dengan kakak agar tak tertular, tapi namanya juga tinggal serumah, alhasil Dija dengan sukses tertular cacar air. Hikmahnya, menderita cacar air saat masih kecil kayak dija gini bisa dibilang lebih beruntung dibanding menderita cacar air saat dewasa. Bekas cacar airnya juga lebih cepat hilang.

** Segala percobaan yang membutuhkan praktik di buku pelajarannya kami coba laksanakan. Dija sangat bersemangat saat kami membuat percobaan musik gelas ini. Dija pula lah yang minta percobaan ini di rekam di video. Dia sendiri yang mempersiapkan narasinya, aku haranya membetulkan tata bahasanya agar lebih sederhana dan tidak bertele tele. tapi bisa dikatakan 90% dija sendiri yang bikin. 

** Oh ya, percobaan ini dibuat hanya untuk mengetahui gelas mana yang menghasilkan suara palin nyaring. Alasan mengapa suara yang dihasilkan bisa berbeda beda, dan kenapa gelas dengan air paling sedikit menghasilkan bunyi yang paling nyaring, sengaja tidak dijelaskan di video ini. Tentu saja karea durasi waktu ! hahahahha bo'ong banget!!
yaah karena memang tante nya ini memiliki keterbatasan ilmu, belom bisa memberi penjelasan yang sesimple mungkin untuk anak seusia dija.

** Video ini adalah take ke 2. 
take pertama, dija sempat blank, mungkin karena nervous, dia gak tau mau ngomong apa. padahal sebelumnya dia sudah berlatih sendiri apa yang akan disampaikan. Alhamdulillah, take ke dua lancar jaya! 

** Begitu video selesai direkam, Dija suruh aku mengirimkan video itu ke Guru nya di sekolah via WhatsApp. Alhamdulillah respon Pak Guru dan Bu Guru nya bagus sekali. Dija jadi makin bersemangat.

** kira kira seminggu setelah Dija masuk sekolah kembali, video ini diputar di kelas oleh gurunya. Dija bercerita padaku, dia kaget sekali. Heehehhe, mungkin gak nyangka kalo videonya akan diputar di kelas. Dija hanya bisa senyum senyum aja katanya. Lucunya lagi, banyak temannya yang tidak mengenali Dija, karena di video Dija tidak berhijab. sementara sehari hari di sekolah, Dija memakai Hijab.
Hehehehhee... Maaf ya Nak, ibu lupa mengingatkan untuk memakai hijab. Kapan kapan kita bikin video lagi yang lebih baik yaaa