28 Jan 2014

UPDATE Curhat Tante Elsa

Catatan Tante Elsa :

Cerita sebelumnya bisa dibaca di SINI.

* Senin 13 Januari 2014, Aku  jemput Dija lebih awal, dan bisa melihat Dija sudah ceria di sekolahnya. Jadi semuanya sudah baik-baik saja. Jam 11.00 Dija sudah keluar digandeng Bu Guru nya. Dija lapor ke aku, di dampingi gurunya, bahwa tadi dia cuman nangis sebentar aja, gak pake lama. Aku senang mendengarnya. Kami menuju ke mobil, dan Dija menagihku untuk jalan jalan ke Taman Kebonrojo. Hehehhee.... padahal janjinya, kalo di sekolah gak nangis lagi, akan aku ajak ke Taman Kebonrojo. Laah tadi nangis cuman sebentar tapi kok nagih janji... hhihi, namanya juga anak anak. Akhirnya kami pun meluncur ke Taman Kebonrojo.





* Selasa, 14 Januari 2014, seperti biasa Dija sangat ceria di rumah. Semuanya menyenangkan. Aku memilih mengajaknya bicara secara serius ketika menjelang tidur, setelah ia menyelesaikan bacaan doanya. Dija masih tak semangat diajak bicara soal sekolahnya. Dia juga mengungkapkan berkali kali, tidak mau main lagi sama temannya yang itu. Aku berusaha memberinya motivasi, sama seperti hari hari sebelumnya. Juga mengiming-imingi reward jika ia tak lagi menangis dan mau pergi ke sekolah dengan semangat.

13 Jan 2014

Curhat Tante Elsa



Catatan Tante Elsa :

* Sabtu 21 Desember 2013, Dija menerima rapor pertamanya. Saat itu, Gurunya Dija sempat bercerita bahwa dua minggu terakhir ini, Dija kurang ekspresif di sekolah, kurang bersemangat, dan entah kenapa jadi pendiam, beda dari biasanya yang ceria. Beliau sempat bertanya, apakah ada sesuatu di rumah sehingga Dija berubah. Aku jadi bingung sendiri, karena dua minggu Dija di rumah, semuanya baik baik saja. Dija ceria seperti biasa dan sama sekali tidak ada perubahan. Akhirnya karena masih menjadi misteri, maka Gurunya memberiku PR untuk menanyai Dija tentang apa yang terjadi. Sayangnya, setelah penerimaan rapor, Dija berlibur ke rumah ayahnya selama dua minggu. Aku jadi tidak bisa bertanya pada Dija. Tapi menurut laporan, selama berlibur, Dija sangat ceria dan baik baik saja. Maka aku simpulkan, tidak ada masalah apa apa.

* Senin 6 Januari 2014, hari pertama masuk sekolah setelah liburan. Dija tampak kurang bersemangat, aku pikir itu karena sindrom liburan, yang terbiasa bangun agak siang, sekarang harus bangun pagi untuk sekolah. Tapi Dija termasuk gampang bangun pagi, mandi pagi (makan pagi tetep susah). Pakai seragam juga masih semangat. Tapi begitu hendak berangkat, Dija tiba tiba kurang semangat. 
Sepulang sekolah, Bu Guru bercerita padaku, bahwa Dija menangis di sekolah. Aku terkaget kaget, ada apa gerangan. Bukankah selama ini sekolah adalah hal yang menyenangkan baginya? 
Aku dapat PR lagi untuk menginterograsi Dija, kenapa nangis di sekolah.